Translate

Tuesday, May 13, 2014

“Subtansi Dakwah Rasulullah SAW”            

Subtansi ajaran islam periode Mekkah, yang didakwahkan Rasulullah SAW diawal kenabiannya adalah sebagai berikut :
a)      Kesesaan Allah SWT
Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa saja yang makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada selain Allah SWT, yang menyamai-Nya, (baca dan pelajari QS. Al-Ikhlas, 112:1-4).Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah SWT. Beribadah dan menyembah kepada selain kepada Allah SWT, termasuk kedalam perilaku syirik, yang hukumannya haram, dan merupakan dosa yang paling besar (lihat QS. An-Nisa’,4:48). b)      Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah akhir dari sebuah kehidupan, tetapi merupakan awal dan kehidupan yang panjang, yakni kehidupan dialam kubur dan dialam akhirat.Manusia yang ketika didunianya taat beribadah, giat beramal saleh, dan senantiasa berbudi pekerti yang terpuji, tentu akan memperoleh balasan yang menyenangkan. Dialam kubur akan memperoleh berbagai kenikmatan dan dialam akhirat akan ditempatkan di syurga yang penuh dengan hal-hal yang memuaskan. Tetapi manusia yang ketika didunianya durhaka kepada Allah SWT dan banyak berbuat jahat, tentu setelah matinya akan mendapat siksa kubur dan dicampakkan kedalam neraka yang penuh dengan berbagai macam siksaan (baca dan pelajari QS. Al-Qari’ah.101:1-11).c)      kesucian jiwaislam menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha meyucikan jiwanya dan melarang keras mengotorinya. Seseorang dianggap suci jiwanya apabila selama hayat dikandung badan senantiasa beriman dan bertakwa atau meninggalkan segala perbuatan dosa, dan dianggap mengotori jiwanya apabila durhaka pada Allah SWT dan banyak berbuat dosa.Sungguh beruntung orang yang senantiasa memelihara kesucian jiwanya, dan alangkah ruginya orang yang mengotori jiwanya (baca QS. ASY-Syams,91: 9-10).d)      Persaudaraan dan persatuan
Persaudaraan mempunyai hubungan yang erat dengan persatuan, bahkan persaudaraan landasan bagi terwujudnya persatuan. Islam mengajarkan bahwa sesama orang beriman adalah bersaudara. Mereka dituntut untuk saling mencintai dan sayang-menyayangi, dibawah naungan rida Ilahi. Rasulullah SAW bersabda : “Tidak dianggap beriman seorang Muslim dinatara kami, sehingga ia mencintai saudaranya, seperti mencintai dirinya.”(HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i). Selain itu sesama umat islam, hendaknya saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, jangan sekali-kali tolong-menolong dalam dosa serta permusuhan. Jangan saling menganiaya dan jangan pula membiarkan saudaranya yang teraniaya tanpa diberikan pertolongan. Sedangkan umat islam yang mampu disuruh untuk memberikan pertolongan kapada saudaranya yang du’afa, yakni para fakir miskin dan anak-anak yatim terlantar (baca dan pelajari QS. Al-Ma’un,107: 1-7) 

No comments:

Post a Comment